Monday, April 29, 2013

Kereta api masa kecilku


Ke dalam pasar aku selalu datang
Melihat kereta kesayanganku
Namun ada yang tak kusukai
Keretaku selalu ditindih wadah besar tak layak
Aku ingin memindahkan wadah itu
Namun hijau dan merah warnamu bukan milikku
Jendela-jendela kecil itu milik pedagang-pedagang itu
Entah darimana mereka datang
Ada yang bilang dari BaĆ”, ada yang bilang dari Papela
Ada juga yang bilang dari Oenggae

Oh kereta kecil di pasar Lalao
Kunantikan kamu setiap pasar senin
Aku ke sana menantimu di tengah keramaian pasar
Tempat jeep tua paman Halem diparkir
Aku suka jendela-jendela kecilmu
Namun aku tak suka logam-logam berat berbeda ukuran itu
Terlalu berat mereka bagimu
Aku ingin membuang besi-besi itu
Namun ’bibi-bibi’ itu selalun menaruh logam-logam itu ke atasmu
Manakala orang membeli sesuatu

Oh kereta kecilku yang cantik
Aku ingin selalu melihatmu
Walaupun hanya dari kejauhan
Sehari, dua kali aku kesana
Aku tak takut mobil baru milik Baba Ce 
Walau kata anak-anak kelas enam mobil itu punya magnet
Yang bisa menarik anak-anak kecil seperti aku
Setiap kali mobil itu menderu dari arah barat, aku ikut bersemunyi ke semak-semak
namun aku akan keluar lagi
karena aku ingin melihatmu

Oh kereta merah di pasar Lalao
Jam istirahat aku akan mencarimu
Di pasar ramai belakang sekolah
Tapi mengapa ada wadah besar di atasmu?
Aku dengar kereta api tak punya ban,  itu tak soal bagiku
Tapi aku tak suka wadah besar itu,
Kereta api menjadi buruk bila memikul wadah sebesar itu.
Suatu saat, akan kubuang wadah buruk itu
Atau kuhadiahkan ke pedagang-pedagang Papela
Mereka boleh memakai beribu wadah dan berjuta pemberat
Tapi jangan di atas keretaku…

Leiden, 29 April 2013

No comments: