Friday, January 04, 2013

Surat dari Mama dan Papa

Jangan menangis sehabis menonton video ini. Menangislah kalau kamu sudah terlambat membalas semua yang diberikan papa dan mamamu kepadamu. Selamat Menikmati:

...Anakku,

Ketika aku menjadi tua, Aku berharap engkau mengerti
dan bersabar terhadap aku.
Jika aku memecahkan sebuah piring,
atau menumpahkan sup di meja karena aku mulai rabun,
Semoga engkau tidak berteriak padaku.
Orang tua biasanya sensitif...
selalu mengasihani diri mereka jika engkau membentak mereka.

Jika pendengaranku menjadi buruk
dan aku tak bisa mendengar apa yang kamu katakan,
Semoga kamu tidak memanggilku "tuli!".
Tolong ulangi apa yang kamu katakan atau tuliskanlah.

Maafkan aku anakku....Aku bertambah tua.
Jika lutut-lututku menjadi lemah,
ku berharap engkau sabar menolongku bangun.
Sebagaimana aku biasa menolongmu
ketika kamu masih kecil, belajar untuk berjalan.

Tolonglah bersabar terhadapku.
Ketika aku mengulang-ulang seperti rekaman yang rusak,
kuharap engkau terus mendengarkanku.
Tolong jangan menertawakan aku
atau bosan mendengarkan aku.
Ingatkah engkau ketika engkau masih kecil dan menginginkan sebuah balon?
Engkau terus mengulang-ulang
sampai engkau mendapatkan apa yang kamu inginkan.

...juga tolong maafkan bau ku.
Aku berbau sebagaimana orang tua.
Tolong jangan memaksa aku untuk mandi.
Tubuhku lemah.
Orang tua sangat mudah menjadi sakit jika mereka kedinginan.
Aku berharap aku tidak memuakkanmu.

Ingatkan engkau ketika engkau masih kecil?
Aku harus mengejarmu ke mana-mana karena engkau tidak mau mandi.
Kuharap engkau bisa bersabar denganku ketika aku suka menolak.
Semua itu bagian dari menjadi tua.
Engkau akan mengerti ketika engaku menjadi tua.

And jika engkau punya sedikit waktu,
Kuharap kita bisa bicara. Bahkan jika hanya untuk beberapa menit.
Aku selalu sendiri setiap saat.
Dan tak seorangpun yang bisa kuajak bicara.
Aku tahu engkau sibuk dengan pekerjaan.
Bahkan jika kamu tak tertarik dengan ceritaku,
tolonglah luangkan waktumu untukku.

Ingatkah engkau ketika engkau masih kecil?
Aku selalu mendengarkan ceritamu tentang boneka beruangmu.

Ketika saatnya tiba
dan aku jatuh sakit dan tergeletak di tempat tidur,
Kuharap engkau bersabar mengurusku.

MAAFKANLAH AKU
Jika aku tak sengaja mengompol atau mengacaukan segalanya
Aku berharap engkau bersabar untuk merawat aku selama saat-saat terakhir dari hidupku

Bagaimanapun, aku tak akan hidup lama.
Jika saat kematianku tiba,
Aku berharap engkau memegang tanganku
dan memberiku kekuatan untuk menghadapi kematian

Dan tak usalah engkau ragu..
Saat aku bertemu Pencipta kita pada akhirnya...
akan kubisikkan di telinganya untuk MEMBERKATI engkau
Karena engkau mencintai Mama dan Papamu.

Terima kasih banyak untuk perhatianmu.
Kami mencintaimu.

banyak sayang untukmu,
Mama dan Papa


No comments: